Saturday 19 January 2013

Karena Allah Memerintahkan Kita

Renungan Harian
dari buku "40 days of community", day 2, Rick Warren

"Karena Allah Memerintahkan kita"

"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi"

- Yohanes 13 : 34 - 

Kasih adalah tindakan berdasarkan kehendak

Allah berkata kita harus memutuskan untuk mengasihi sesama. Kita harus mengasihi orang percaya yang lain tanpa memikirkan apa perasaan kita terhadap mereka atau sikap tidak mengasihi yang tampak pada mereka. Betapapun sakitnya kita harus secara aktif, konsisten dan sungguh mengasihi orang percaya yang dibawa Allah kedalam hidup kita, jemaat kita - dan dalam kelompok kecil kita.

Kasih adalah perintah, keputusan kita untuk mengasihi adalah tindakan ketaatan. Allah menganggap mengasihi sesama begitu penting, sehingga Ia memerintahkan kita harus melakukannya (1 Yoh. 4 : 21). Pelajaran ini sangat penting sehingga Rasul Yohanes terus menerus menjelaskan kasih dan ketaatan sebagai sesuatu yang sama. Jika saudara mengasihi Yesus, maka saudara akan taat pada perintah-perintahNya (Yoh 14 : 15; 23 -34; 15 : 12, 14, 17; 1 Yoh. 2 : 3; 5 :3; 2 Yoh 1 : 6).

Mengapa ketaatan dihubungkan dengan kasih? karena itu menggambarkan kesatuan orang percaya - satu kesatuan roh dalam jemaat dan kelompok kecil adalah sesuatu yang mendasar dalam kerajaan Allah: "Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi" (1 Yoh. 3 : 11). Kristus menghancurkan mitos yang menganggap kasih didasarkan pada pikiran yang indah perasaan romantis. Ia mengangkat makna kasih pada tingkat yang lebih tinggi, dimana tingkah laku dan iman dipadukan dalam tindakan yang saleh. Kasih tidak lagi sekedar cinta picisan anak sekolah atau hubungan yang atas dasar kecocokan, tetapi kasih yang sesungguhnya adalah seperti seorang ibu yang tersandung di tempat tidur bayinya lima kali semalam, atau seperti seorang penumpang yang memberikan pelampung karena hendak menyelamatkan orang lain dari kapal yang akan tenggelam. Kasih adalah gambaran dari Kristus yang tersalib, mati bagi kita - bahkan ketika kita masih berdosa (Roma 5 : 8).

Yesus mengharuskan kita melihat orang lain sebagai orang yang memiliki nilai sebagai anak-anak Allah dengan menggunakan waktu, perhatian, tenaga. Sebagai anggota keluarga Allah kita harus mengasihi siapa saja tanpa memilih. 

Kasih menuntut komunitas. Kita tidak dapat taat pada perintah Kristus dengan mengisolasi diri. Kita harus berhubungan dengan orang lain agar dapat "saling mengasihi". Komunitas memaksa kita meninggalkan "fantasi-fantasi hubungan" - yang menganggap setiap orang yang kita kenal mudah untuk bersama dan setiap setiap konflik dapat diselesaikan dengan kompromi. 

Allah membentuk kita berbeda-beda dan Dia tahu setiap kita memiliki perspektif dan kebutuhan yang berbeda dalam komunitas. Sakit hati, kebiasaan, dan ketidakhadiran dalam kelompok berpotensi menimbulkan konflik, tetapi rencana Allah adalah menggunakan setiap konflik untuk menolong kita bertumbuh di dalam Kristus. 

Kasih menuntut standar yang tinggi. Yesus mengatakan, kita harus memperlakukan sesama seperti Yesus memperlakukan kita. Kasih Kristus adalah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, berkorban dan taat pada kehendak BapaNya. KasihNya sangat pribadi - menjangkau mereka yang tidak layak, mengabaikan kekurangan masa lalu mereka dan lebih mengutamakan kebutuhan mereka yang utama. 

Standarnya begitu tinggi dan kita hanya mampu mencapainya dengan setia, menerapkan Galatia 2 : 20. Bukan hanya saya yang mengasihi  tetapi Kristus yang mengasihi di dalam saya. Dan orang yang sulit dicintai yang sekarang saya kasihi dengan iman pada Kristus Anak Allah, yang lebih dulu mengasihi orang yang sulit dikasihi ini dan memberi dirinya orang ini yang bagi saya sulit dikasihi. 

Dasar pemikirannya adalah; sebagai komunitas orang percaya yang ditarik oleh tujuan, kasih tidak boleh dinilai dari sekedar apa yang dapat dilakukan, tidak boleh terbatas pada mereka yang kelihatannya banyak menerima kasih itu. Standar kasih kita adalah: " inilah kasih itu: bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus anakNya sebagai pendamaian dosa-dosa kita." Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita harus saling mengasihi. (1 Yoh 4 : 10 - 11)


Bagaimana saudara menyatakan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri kepada seorang yang tidak saudara senangi hari ini?





No comments:

Post a Comment

Gunakan bahasa yang sopan dan tidak mengandung unsur SARA